Turki adalah negara dimana kekhalifahan
terbesar Islam pernah ada disana, yakni Turki Ustmani. Oleh karena itu,
keterikatan bangsa Turki terhadap Islam sangat kuat. Islam sudah menyatu dalam
kehidupan nasional rakyat Turki. Namun, kejayaan Turki Ustmani ada masanya, dan
setelah runtuhnya kejayaan Turki Ustmani, seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern memasuki dunia Islam, muncullah
gerakan-gerakan pembaharuan di Turki. Pembaharuan-pembaharuan tersebut
bertujuan membawa umat Islam Turki kepada kemajuan. Kontak dengan dunia barat
melalui perkembangan IPTEK menginspirasi seorang Mustafa Kemal untuk melakukan
pembaharuan secara besar-besaran di Turki dengan memproklamirkan Republik Turki
pada tanggal 29 Oktober 1923. Dengan demikian seorang Mustafa Kemal telah
merubah sistem kekhalifahan yang telah ada ratusan tahun.
.Turki memang nyaris tidak pernah
dipisahkan dengan nama Mustafa Kemal Attaturk. Mustafa Kemal lahir pada 1881 di
suatu daerah di Salonika. Sering dikenal dengan nama Mustafa Kemal Pasya.
Dan dikenal juga dengan Mustafa Kemal Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Beliau
juga mendapat julukan Ghazi, artinya sang pembela keyakinan. Julukan ini
diberikan ketika beliau dengan gemilang membawa Turki kepada kemenangan dalam
perang kemerdekaan melawan Yunani, Mustafa Kemal dielu-elukan dan dipanggil
dengan gelar kehormatan Ghazi.Ayahnya bernama Ali Riza Efendi, seorang pegawai
rendahan di salah satu kantor pemerintahan di kota itu. Beliau sempat
mencoba lari dari kemalangan hidupnya dengan cara menegak racun. Sedangkan
Ibunya bernama Zubayde, seorang wanita sholihah. Ali Riza meninggal saat
Mustafa Kemal berusia tujuh tahun sehingga ia kemudian diasuh oleh ibunya.Sejak
kecil, Mustafa Kemal memiliki bakat untuk selalu memberontak terhadap segala
keadaan yang tidak berkenan di hatinya. Ia secara brutal menentang peraturan
apapun. Bahkan, tanpa malu-malu ia sering memaki-maki gurunya saat bersekolah.
Sehingga suatu hari pernah ditampar salah satu gurunya karena sang guru sudah
kehilangan kesabaran menghadapi perilaku Mustafa Kemal. Dan akibatnya, Mustafa
Kemal kecil lari dan tidak mau masuk sekolah lagi. Mustafa kecil juga terkenal
arogan dalam bergaul. Ia tidak mau sembarangan dalam memilih kawan. Akhirnya,
ibunya mengirim dia ke sekolah militer, sehingga riwayat pendidikan Mustafa
Kemal dimulai tahun 1893 ketika ia memasuki sekolah Rushdiye (Sekolah Menengah
Militer Turki). Tahun 1895 ia masuk ke akademi militer di Kota Monastir dan
pada tanggal 13 maret 1899 ia masuk ke sekolah ilmu militer di Istambul. Tahun
1902 ia ditunjuk sebagai salah satu staf pengajar dan pada bulan Januari 1905
ia lulus dengan pangkat Kapten. Perjuangan Mustafa Kemal mewujudkan pembaharuan
untuk kemajuan Turki penuh liku, dan mencapai klimaksnya ketika ia menjadi
Presiden Republik Turki. Bangsa Eropa mengakui Republik Turki yang ditandai
oleh Perjanjian Lausanne pada tahun 1923. Mustafa Kemal meninggal dunia tahun
1938.B.
Dalam “sejarah dan
kebudayaan Islam imperium Turki Usmani”, sekuler diartikan sebagai berikut, bahwa tidak ada campur tangan
agama atau mazhab agama seseorang dalam bentuk apapun atau agama (Mazhab agama)
seseorang itu tidak boleh menjadi perintang untuk memperoleh hak
kemanusiaannya[5].Sedangkan sekularisasi menurut Muhammad Arkoun adalah sikap
spirit dan merupakan kompetisi untuk menguasai kebenaran atau mencapai
kebenaran. Menurut beliau adalah sikap terhadap pengetahuan yaitu sikap yang
berupaya menjadi terbuka dan bebas sampai sejauh mungkin, atau sampai batas
yang memungkinkannya tidak hanya syarat-syarat politis dan social, tetapi juga
kemajuan metodelogi, pengetahuan dan teknik yang mendominasi dalam suatu masa
dan tempat[6].Akan tetapi menurut Ahmad Syalaby pengertian sekuler yang lebih
populer berbeda dengan pengertian sekuler diatas, karena pengertian sekuler
yang lebih populer itu hampir sama dengan pengertian atheis. Pengertian sekuler
yang populerlah yang digalakkan di Turki pada masa Mustafa Kemal. Berikut ini
akan kami kemukakan beberapa peristiwa perubahan pada beberapa bidang dan
kemasyarakatan yang ditempuh oleh Mustafa Kemal Ataturk (Bapak Turki) dalam
sejarah Turki sesuai dengan program kelompok persekutuan dan kemajuan
(Al-Ijtihad wa at Faraqqi) yang telah mewarnai lembaran baru sejarah Turki.
Perubahan-perubahan tersebut antara lain
:
1. Menghapus jabatan khalifah dan
jabatanMneteri Syari’at dan Waqaf.
2. Menghapus seluruh
institusi keagamaan yang ada dalam
pemerintahan
3. Menghapus artikel dalam UUD
yang berbunyi bahwa “agama Islam adalah agama Negara”.
4. Menghapus
Syariat Islam dan sebagai gantinya Syariat Aiqat (Hukum Adat) diberlakukan akan
tetapi Syariat Aiqat juga kemudian diganti lagi dengan hukum positif model
Swiss dan hukum pidana ala Itali.
5.Hari
libur resmi mingguan dirubah dari hari Jum’at menjadi hari minggu, di samping
mengganti kalender Hijaiyyah dengan kalender
Miladi.
6. Dalam Hukum waris, beliau
menyamakan bagian bagian laki-laki dan perempuan dan yang menjadi ahli waris
adalah hanya keluarga mayat saja (anak istri) lain
tidak.
7.Jumlah Masjid dibatasi dan tidak
dibenarkan luas halaman masjid lebih dari lima ratus meter. Kemudian para
khatibnya pun yang diangkat oleh pemerintahan dikurangi hingga diseluruh
wilayah Turki hanya tinggal tiga ratus saja. Yang sangat melukai perasaan umat
Islam adalah tindakan menutup dua masjid raya yang ada di Istambul, yang
pertama Mustafa Kemal hendak merubah masjid Abyah Sophia yang hendak dijadikan
museum dan kedua menutup masjid raya Al faith yang hendak dijadikan
gudang.
8.Mustafa Kemal melarang poligami,
sesuai dengan hokum model scoiss walaupun dalam prakteknya ada sedikit
perubahan yaitu bagi mereka yang dianggap kaya dan mampu masih tetap
diperbolehkan.
9.Tidak memperkenankan
masyarakat umum memakai jilbab dan cadar kecuali para agamawan dan sebagai
gantinya masyarakat memakai baju dan topi ala Barat. Kemudian pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang yang mewajibkan warga negara Turki memakai marga
dibelakang namanya yang tidak dikenal dikalangan masyarakat Turki sebelumnya.
Kemudian pemerintah melarang mengadakan kegiatan spiritual yang bisa dilakukan
pengikut tarekat dan menutup tempat-tempat tersebut. Pemerintah dengan kejam
menindak siapa saja yang coba-coba mengkritik kebijaksanaannya, dalam
masalah-masalah agama. Para wanita Turki seperti prianya diperbolehkan
bekerja.
10. Mengganti huruf Arab dengan huruf latin. Disetiap kota
dan desa didirikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan huruf latin ( yang telah
diresmikan, menjadi huruf nasional). Percetakan-percetakan dilarang menerbitkan
buku-buku yang berbahasa Turki yang menggunakan huruf Arab.Sekulerisasi yang
dijalankan oleh Mustafa Kemal tidak serta merta menghilangkan agama dari rakyat
Turki, namun hanya melakukan pembatasan kekuasaan golongan ulama dalam soal
negara dan politik[7]. Oleh karena itu, pembentukan partai yang berdasarkan
agama dilarang, institusi-institusi negara, sosial, ekonomi, hukum, politik,
dan pendidikan harus dibebaskan dari kekuasaan syari’ah. Menurut Mustafa Kemal,
sekulerisme bukan saja memisahkan masalah bernegara (legislatif, eksekutif, dan
yudikatif) dari pengaruh agama melainkan juga membatasi peranan agama dalam
kehidupan orang Turki sebagai suatu bangsa, karena menurut beliau bahwa
indikasi ketinggian suatu peradaban terletak pada keseluruhannya, bukan secara
parsial. Peradaban Barat dapat mengalahkan peradaban-peradaban lain bukan hanya
karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya, tetapi karena keseluruhan
unsurnya. Dan sekulerisasilah yang menimbulkan peradaban yang tinggi itu.
Sehingga, Mustafa Kemal berpendapat jika rakyat Turki ingin mempunyai peradaban
tinggi harus melakukan sekulerisasi.
Situasi pembaharuan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal, memang tidak
berubah sepenuhnya kearah yang amat modern sebagaimana yang dikehendakinya.
Terutama dalam hal sekularisasi yang diproyeksikannya. Dalam banyak hal semasa
ia berkuasa, nampak dipermukaan bahwa pembaharuan berjalan amat lancar,
walaupun ada tantangan dari golongan Islam Tradisional, namun tantangan itu
tidak mempunyai arti yang besar. Tetapi setelah mustafa kemal wafat, program
sekularisasi yang memang belum sepenuhnya kuat itu lambat laun kian menurun
pamornya.[8]Agama Islam yang sudah melekat dihati orang-orang Turki sulit
dipengaruhi oleh ide-ide Barat. Bahkan mereka marah kalau dikatakan mereka
bukan dari golongan Islam/ orang Islam.Selanjutnya, pada tahun 1940 semua
aktifitas keislaman dihidupkan kembali oleh mereka. Imam-imam Tentara pun sudah
diaktifkan lagi di dalam Angkatan Bersenjata Turki. Tahun 1949 pendidikan agama
yang tadinya dihapus dihidupkan kembali , bahkan dijadikan mata pelajaran wajib
di sekolah.[9]Beberapa hal lain yang tadinya sudah dianggap tabu bangkit
kembali. Lembaga penerbitan Islam juga sudah kembali menyiarkan ide-ide tentang
Islam. Sejumlah tokoh yang tadinya bergerak di belakang layar mencoba membangun
kembali citra Islam yang berbeda dari sebelumnya. Sebut saja dalam hal ini
adalah pengikut Badi’uz Zaman Said Nursi yang ada di wilayah ini.[10]Itulah sedikit
gambaran keadaan masyarakat dan negara Turki yang dahulu pernah menjadi simbol
Kerajaan umat Islam, mengalami pergolakan yang sangat serius namun kemudian
kembali kepada Islam, dan sampai sekarang Islam mempunyai peran yang penting
dalam mewarnai masyarakat Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa
kesimpulan, diantaranya :
1.Turki telah
melakukan eksperimen sejarah, dengan secara terang-terangan menyatakan sebagai
negara sekuler serta mengambil barat sebagai model. Dan tokohnya adalah Mustafa
Kemal Attaturk;
2. Sekulerisme Mustafa Kemal
tidak menghilangkan agama Islam dari masyarakat Turki tetapi menghilangkan
kekuasaan agama dari bidang politik dan pemerintahan;
3.Konsep
sekulerisme Mustafa Kemal tidak bertahan lama ada di tengah-tengah masyarakat
Turki karena Islam telah mengakar kuat di hati masyarakat Turki.Setelah membaca makalah ini, penulis
menyarankan kepada pembaca :Membaca literatur lain tentang Modernisasi
Peradaban Islam di Turki khususnya sejarah Turki di bawah Mustafa Kemal. Karena
penulis hanya menyajikan sosok Mustafa Kemal sebagai tokoh pembaharuan Turki.
Sedangkan banyak literatur yang membahas Mustafa Kemal dari sisi lain,
contohnya sosok Mustafa Kemal yang disebut Penghianat oleh masyarakat Turki
yang bertanggung jawab atas hilangnya kekhalifahan Islam. Sehingga memahami
sosok Mustafa Kemal secara utuh, tidak
parsial;2. Mari kita bersama-sama menguatkan
akar ke-Islam-an kita dan selektif menerima hal baru yang datang dalam diri
kita karena konsep Sekulerisme Barat tidak akan tumbuh subur ketika ditabur
dalam masyarakat yang mempunyai Islam yang kuat (masyarakat muslim).
0 comments:
Post a Comment